Tugas III Pemetaan Array

SOAL :
  1. Jelaskan konsep Pemetaan array ke storage.
q  Dimensi satu ?
q  Dimensi banyak ?
2. Jelaskan contoh kasus Array dalam matriks dan Pembentukan matriks dengan menggunakan array.
Penyelesaian :
PENGERTIAN ARRAY
            Array merupakan tipe data tersetruktur dimana di dalamnya terdiri dari komponen–komponen yang mempunyai tipe data yang sama. Di dalam suatu array jumlah komponen banyaknya adalah tetap. Di dalam suatu larik atau array setiap kompoenen ditunjukan oleh suatu index yang unik. Index dari setiap komponen array menunjukan urutan data atau identitas yang mewakili data yang ada didalamnya. Logika sederhananya array itu bisa disamakan dengan dua orang dengan nama yang sama didalam suatu komunitas, untuk membedakan antara nama yang satu atau dengan nama yang lain maka diberikan initial tambahan untuk setiap nama.
Karakteristik Array
a.       Mempunyai batasan dari pemesanan alokasi memori (bersifat statis).
b.      Mempunyai tipe data sama (bersifat homogen).
c.       Dapat diakses secara acak.
Deklarasi Array
            Ada tiga hal yang harus diketahui dalam pendeklarasian, yaitu :
a.       Type data array.
b.      Nama variable array.
c.       Subkrip / index array.
Contoh deklarasai array adalah sebagai berikut :
            int A[10], artinya variabel A adalah kumpulan data sebanyak 10 bilangan bertipe integer.
Penggunaan Array
            Pada dasarnya penggunaan array sangat luas tidak hanya digunakan pada bahasa pemrogaman. Contoh penggunaan array sebagai berikut :
1.   Array digunakan untuk suatu database, contoh : tabel.
2.   Array digunakan untuk operasi matematika seperti vektor.
3.   Digunakan dalam bentuk struktur data lain, contohnya list.  
Pengurutan Array
            Pengurutan atau sorting adalah proses yang paling sering dilakukan dalam pengolahan data, pengurutan dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.   Pengurutan internal
Pengurutan dilakukan terhadap sekumpulan data di media memory internal komputer di mana data dapat diakses elemennya secara langsung.
2.   Pengurutan eksternal
Pengurutan data di memory sekunder. Biasanya data bervolume besar sehingga tidak mampu dimuat semuanya di memory utama.
 Keunggulan Dan Kelemahan Array
q     Keunggulan array adalah sebagai berikut :
a.       Array sangat cocok untuk pengaksesan acak. Sembarang elemen di array dapat diacu secara langsung tanpa melalui elemen-elemen lain.
b.      Jika berada di suatu lokasi elemen, maka sangat mudah menelusuri ke elemen-elemen tetangga, baik elemen pendahulu atau elemen penerus.
c.       Jika elemen-elemen array adalah nilai-nilai independen dan seluruhnya harus terjaga,maka penggunaan penyimpanannya sangat efisien.
q    Kelemahan Array adalah sebagai berikut :
            Array mempunyai fleksibilitas rendah, sehingga tidak cocok untuk berbagai aplikasi karena array mempunyai batasan sebagai berikut:
a.       Array harus bertipe homogen. Kita tidak dapat mempunyai array dimana satu elemenadalah karakter, elemen lain bilangan, dan elemen lain adalah tipe-tipe lain.
Kebanyakan bahasa pemrograman mengimplementasikan array statik yang sulitdiubah ukurannya di waktu eksekusi. Bila penambahan dan pengurangan terjadi terus-menerus, maka representasi statis
1.      ARRAY DIMENSI SATU
Deklarasi     : Type_Data Nama_Variabel [index]
Rumus untuk menentukan jumlah elemen dalam array adalah :
n
p(Index Array)
i = 1
ket:
p = Perkalian dari index sebelumnya (untuk arraybdimensi dua dan tiga).
Pemetaan (mapping) array dimensi satu ke storage
Rumus              :  @A[i] = B + (i – 1) * L
Dimana :  @A[i]           :  Posisi array yang dicari
B         :  Posisi awal index di memori computer
i           :  Subkrip atau index array yang di cari
L          :  Ukuran atau besar memori suatu tipe data
2.      ARRAY DIMENSI DUA
Deklarasi     : Type_Data Nama_Variabel [index1] [index2]
Menentukan jumlah elemen dalam array dimensi dua :
n
p(Index Array)
i = 1
ket:
p = Perkalian dari statemen sebelumnya
Pemetaan (mapping) array dimensi dua ke storage terbagi dua cara pandang (representasi) yang berbeda yaitu :
1)      Secara kolom per kolom (coloumn major order / CMO)
@M[i][j] = M[0][0] + {(j – 1) * K + (i – 1)} * L
 Secara baris per baris (row major order / RMO)
@M[i][j] = M[0][0] + {(i – 1) * N + (j – 1)} * L

Keterangan      :
@M[i][j] = Posisi array yang di cari, M[0][0 = Posisi alamat awal index array, i = Baris, j = Kolom, L = Ukuran memory type data, K = Banyaknya elemen per kolom, N = Banyaknya elemen per baris.
3.      ARRAY DIMENSI TIGA
Deklarasi         : type_Data Nama_Variabel [index1][index2][index3]
Menentukan jumlah elemen dalam array dimensi tiga :
N
p (Index Array)
   i = 1 
p = Perkalian dari statemen sebelumnya

Pemetaan (mapping) array dimensi tiga ke storage
RUMUS :
@M[    M[m][n][p]  = M[0][0][0] + {((m-1) *
(jum.elemen2*jum.elemen3)) + ((n-1)*(jum.elemen 3)) * ((p-1)} * L
Contoh program Matriks :
program Jumlah_Matrik;
uses wincrt;
const
Orde = 3;
type
Matrik = array[1..orde,1..orde] of integer;
var
M1, M2, H : matrik;
I, J : integer;
procedure Awal;
begin
Writeln('Latihan Pascal 3 : Array');
Writeln('------------------------');
Writeln;
Writeln('Nama : Saputri Phonna');
Writeln('NIM : 1405020054     ');
Writeln;
end;
procedure JumlahMatrik(var Mat1, Mat2, MatHasil : matrik);
begin
for I := 1 to orde do
for J := 1 to orde do
MatHasil[I,J] := Mat1[I,J] + Mat2[I,J];
end;
procedure BacaData(var Mat : matrik);
begin
for I := 1 to orde do
for J := 1 to orde do
begin
Write('Nilai[',I,',',J,'] = ');
Readln(Mat[I,J]);
end;
end;
procedure TulisMatrik(var Mat : matrik);
begin
for I := 1 to orde do
begin
for J := 1 to orde do
begin
Write(Mat[I,J]:5);
end;
Writeln;
end;
end;
begin
ClrScr;
Awal;
Writeln('Isi matrik pertama :');
BacaData(M1);
Writeln;
Writeln('Isi matrik kedua :');
BacaData(M2);
Writeln;
JumlahMatrik(M1, M2, H);
Writeln('Penjumlahan matrik pertama dan kedua :');
TulisMatrik(H);
Writeln;
Write('Tekan Enter...');
Readln;
end.



0 komentar: